Minggu, 02 Oktober 2016

Softskill - 3D Film

3D.... mungkin kata itu tidak asing bagi kita. Ya, hampir setiap hari kita menemukan sebuah karya seni baik secara fisik maupun visual yang berkonsep 3 dimensi. Dewasa ini, film yang menggunakan teknologi 3D sudah merupakan hal yang biasa, bahkan film animasi sudah mulai meninggalkan teknologi 2D dan beralih ke 3D. Tapi apakah kalian tahu kalau teknologi 3D sudah ditemukan lebih dari se-abad yang lalu..? Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang pengggunaan teknologi 3D pada film, namun lebih baik kalu kita mengenal apa itu 3D.

3D merupakan sebuah letak geometris dimana 3 buah nilai (parameter) digunakan dan diperlukan untuk menentukan posisi dari sebuah elemen. Sebuah objek 3 dimensi memiliki sebuah ruang didalamnya.

Teknologi 3D dalam perfilman dikenal sebagai "3-dimensional stereoscopic film" yang merupakan sebuah film yang meningkatkan ilusi visual tentang "Depth Perception". "Depth Perception" adalah kemampuan visual untuk melihat dunia dalam 3 dimensi dan jarak dari sebuah objek.
 Ada beberapa cara untuk memproduksi film 3D, diantaranya Live Action dan Animasi. Standar untuk pengambilan film live-action 3D melibatkan penggunaan dua kamera yang dipasang berdampingan  sehingga lensa kamera terpisah satu sama lain sejarak kedua mata manusia, merekam dua gambar terpisah untuk mata kiri dan mata kanan. Meskipun begitu, beberapa trik sinematografi yang sederhana dengan kamera 2D menjadi sulit atau bahkan mustahil ketika membuat film dalam 3D. Ini berarti trik ini harus diganti dengan penggunaan CGI yang mahal.


Di tahun 30-40 an Fleischer Studio membuat beberapa kartun latar belakang 'extensive stereoscopic 3D' , diantaranya Popeye, Betty Bopp, dan Superman. Seiring perkembangan, CGI (Computer-Generated Imagery) digunakan sebagai teknologi pembuatan animasi 3D.

Hanya ini yang dapat saya berikan mengenai animasi 3D, semoga bermanfaat ddan menambah pengetahuan pembaca. Thanks for reading... :D

0 komentar:

Posting Komentar