Tampilkan postingan dengan label TUGAS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label TUGAS. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 Juni 2016

IBD Bab 11 : Manusia dan Harapan




Kamis, 16 Juni 2016

IBD Bab 10 : Manusia dan Kegelisahan




Kamis, 19 Mei 2016

IBD Bab 9 : Manusia dan Tanggung Jawab



IBD Bab 8 : Manusia dan Pandangan Hidup




IBD Bab 7 : Manusia dan Keadilan





IBD Bab 6 : Manusia dan Penderitaan






Jumat, 15 April 2016

Bagan Bab V : Manusia dan Keindahan





Jumat, 08 April 2016

Tugas Bagan IBD Bab 4 : Manusia dan Cinta Kasih





Minggu, 27 Maret 2016

Makalah IBD : Budaya Bersih Representasi Perilaku Individu













Kamis, 24 Maret 2016

Tugas IBD Bagan BAB 3 : Konsepsi IBD dalam Kesusastraan





Kamis, 17 Maret 2016

Bagan IBD Bab 2 : Manusia dan Kebudayaan






Rabu, 09 Maret 2016

Tinjauan tentang IBD (Ilmu BUdaya Dasar)






Jumat, 26 Februari 2016

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)

Pengertian dan Sejarah

MEA merupakan singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memiliki pola mengintegrasikan ekonomu ASEAN dengan cara membentuk sistem perdagangan bebas atau free trade antara negara-negara anggota ASEAN. Para anggota ASEAN termasuk Indonesia telah menyepakati suatu perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN tersebut. MEA adalah istilah yang hadir dalam indonesia tapi pada dasarnya MEA itu sama saja dengan AEC atau ASEAN ECONOMIC COMMUNITY.
Awal mula MEA berawal pada KTT yang dilaksanakan di Kuala Lumpur pada tanggal 1997 dimana para pemimpin ASEAN akhirnya memutuskan untuk melakukan pengubahan ASEAN dengan menjadi suatu kawasan makmur, stabil dan sangat bersaing dalam perkembangan ekonomi yang berlaku adil dan dapat mengurangi kesenjangan dan kemiskinan sosial ekonomi (ASEAN Vision 2020).

Kemudian dilanjutkan pada KTT bali yang terjadi pada bulan Oktober pada tahun 2003, para pemimpin ASEAN mengaluarkan pernyataan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA akan menjadi sebuah tujuan dari perilaku integrasi ekonomi regional di tahun 2020, ASEA SECURITY COMMUNITY dan beberapa komunitas sosial Budaya ASEAN  merupakan dua pilar yang tidak bisa terpisahkan dari komunitas ASEA. Seluruh pihak diharapkan agar dapat bekerja sama secara kuat didalam membangun komunitas ASEAN di tahun 2020.

Kemudian, selanjutnya pada pertemuan dengan Menteri EKonomi ASEAN yang telah diselenggarakan di bulan Agustus 2006 yang ada di Kuala Lumpur, Malaysia mulai bersepakat untuk bisa memajukan masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA dengan memiliki target yang jelas dan terjadwal dalam pelaksanaannya.

Di KTT ASEAN yang ke-12 di bulan Januari 2007, para pemimpin mulai menegaskan komitmen mereka tentang melakukan percepatan pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015 yang telah diusulkan oleh ASEAN Vision 2020 dan ASEAN Concord II, dan adanya penandatanganan deklarasi CEBU mengenai percepatan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2015 dan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu daerah perdagangan yang bebas barang, investasi, tenaga kerja terampil, jasa dan aliran modal yang lebih bebas lagi.

Ciri-ciri dan Unsur Masyarakat ekonomi ASEAN (MEA)


MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN ialah suatu realisasi dari tujuan akhir terhadap integrasi ekonomi yang telah dianut didalam ASEAN Visi 2020 yang berdasarkan atas konvergensi kepentingan para negara-negara anggota ASEAN untuk dapat memperluas dan memperdalam integrasi ekonomi lewat inisiatif yang ada dan baru dengan memiliki batas waktu yang jelas. Didalammendirikan masyarakat ekonomi ASEAN atau MEA, ASEAN mesti melakukan tidakan sesuai dengan pada prinsip-prinsip terbuka, berorientasi untuk mengarah ke luar, terbuka, dan mengarah pada pasar ekonomi yang teguh pendirian dengan peraturan multilateral serta patuh terhadap sistem untuk pelaksanaan dan kepatuhan komitmen ekonomi yang efektif berdasarkan aturan.

MEA akan mulai membentuk ASEAN menjadi pasar dan basis dari produksi tunggal yang dapat membuat ASEAN terlihat dinamis dan dapat bersaing dengan adanya mekanisme dan langkah-langkah dalam memperkuat pelaksanaan baru yang berinisiatif ekonomi; mempercepat perpaduan regional yang ada disektor-sektor prioritas; memberikan fasilitas terhadap gerakan bisnis, tenaga kerja memiliki bakat dan terampil; dapat memperkuat kelembagaan mekanisme di ASEAn. Menjadi langkah awal dalam mewujudkan MEA atau MAsyarakat Ekonomi ASEAN.

Di saat yang sama, MEA akan dapat mengatasi kesenjangan pada pembangunan dan melakukan percepatan integrasi kepada negara Laos, Myanmar, VIetnam dan Kamboja lewat Initiative for ASEAN integration dan inisiatif dari regional yang lainnya.

Adapun bentuk kerjasamanya ialah
– Pengembangan pada sumber daya manusia dan adanya peningkatan kapasitas
– Pengakuan terkait kualifikasi profesional
– Konsultasi yang lebih dekat terhadap kebijakan makro keuangan dan ekonomi.
– Memilik langkah-langkah dalam pembiayaan perdagangan.
– Meningkatkan infrastruktur.
– melakukan pengembangan pada transaksi elektronik lewat e-ASEAN.
– Memperpadukan segala industri yang ada diseluruh wilayah untuk dapat mempromosikan sumber daerah.
– meningkatkan peran dari sektor swasta untuk dapat membangun MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pentingnya digalakkannya perdagangan eksternal kepada ASEAN dan keperluan dalam komunitas ASEAN yang secara keseluruhan untuk tetap dapat menatap kedepan.
Adapun ciri-ciri utama MEA
– Kawasan ekonomi yang sangat kompetitif.
– Memiliki wilayah pembangunan ekonomi yang merata.
– Daerah-daerah akan terintegrasi secara penuh dalam ekonomi global
– Basis dan pasar produksi tunggal.

Ciri-ciri ini akan sangat saling berkaitan dengan kuat. Dengan memasukkan pada unsur-unsur yang paling dibutuhkan dari setiap masing-masing ciri-ciri dan mesti dapat memastikan untuk konsisten dan adanya keterpaduan dari unsur-unsur dan pelaksanaannya yang tepat dan bisa saling mengkoordinasi antara para pemangku kekuasaan atau kepentingan yang punya relevansi.

 Pendapat Pribadi

 Secara umum, saya sangat menyukai ide diadakannya MEA. Meskipun ada banyak dampak positif dan negatif terhadap negara Indonesia, saya yakin kalau Indonesia sendiri mampu bersaing dengan para pekerja luar negeri. Peluang kerja akan sangat terbuka di seluruh negara ASEAN. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan kualitas SDM dan Lapangan Kerja di Indonesia. Masyarakat Indonesia sendiri juga harus sadar akan peluang dari MEA, dimana ini bisa menjadi langkah baru untuk merintis karir di negara-negara ASEAN. Negara juga harus mampu mendidik anak-anak muda bukan hanya untuk bekerja tapi juga membuka lapangan pekerjaan.

Senin, 28 Desember 2015

Mengatasi Masalah Kemacetan

Pada postingan kali ini kelompok kami akan membahas sedikit tentang penanggulangan masalah kemacetan lalu lintas di Indonesia. berikut ini adalah sebagian dari cara-cara yang menurut kami bisa dilakukan untuk mengatasi kemacetan yang selalu terjadi.

1. Pengaturan waktu lampu lalu lintas yang tepat
waktu lampu hijau yang kadang terlalu cepat, sedangkan antrian kendaran bisa mencapai 1KM. dalam hal ini mungkin solusinya adalah dengan menambah waktu lampu hijau menjadi 1,5 - 2 menit.

2. Menindak tegas angkutan umum yang parkir di bahu jalan yang menyebabkan jalanan menjadi sempit dan macet.

3. Menyediakan tempat untuk berjualan pada para pedagang kaki lima, agar mereka tidak lagi menjual dagangan nya di tepi jalan sampai tumpah ke bahu jalan dan membuat kemacetan yang parah.

4. Membatasi penggunaan kendaraan pribadi agar tidak banyak kendaran yang turun dijalan. Namun hal ini juga harus di imbangi dengan diperbaiki nya fasilitas kendaraan umum agar orang-orang suka naik kendaraan umum dan merasa nyaman.

5. Cara kelima ini mungkin sudah banyak diberlakukan di negara maju yaitu, menonaktifkan kendaraan pribadi yang sudah berumur lebih dari 10 thn. Sehingga bisa mengurangi jumlah kendaraan yang ada.

Dalam hal mengatasi permasalahan kemacetan ini, kelompok kami juga membuat flowchart bagaimana untuk penyelesaian masalahnya.


Sekian pembahasan dari kelompok kami tentang penyelesaian masalah kemacetan lalu lintas. semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian, TerimaKasih.
KELOMPOK 2:

Minggu, 08 November 2015

Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua. Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera dicarikan jalan keluarnya.

Untuk mendapatkan suatu niat untuk hijrah atau pergi ke kota dari desa, seseorang biasanya harus mendapatkan pengaruh yang kuat dalam bentuk ajakan, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.

Menurut saya, urbanisasi bisa menjadi suatu masalah baru bagi kehidupan sosial di perkotaan. Bagi sebagian masyarakat, urbanisasi merupakan sebuah pertaruhan besar dalam kehidupan mereka kedepannya. Bagi yang memiliki kemampuan individu dan koneksi dengan orang-orang yang tinggal di perkotaan memiliki lesempatan yang lebih besar untuk setidaknya mendapat pekerjaan. Sedangkan yang tidak memiliki "modal" apapun, urbanisasi bisa menjadi pedang bermata dua. Urbanisasi di Indonesia biasanya terjadi setelah bulan Ramadhan dimana masyarakat kota 'pulang kampung' dan membawa keluarga dari desa ke kota. Banyak dampak negatif yang bisa terjadi tapi tidak sedikit juga dampak positif yang dihasilkan urbanisasi. Berikut akan saya sebutkan dampak negatif dan positif urbanisasi:

POSITIF:
  1. Memoderenisasikan warga desa
  2. Menambah pengetahuan warga desa
  3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
  4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
 NEGATIF:
  1. Terbentuknya suburb (tempat-tempat pemukiman baru dipinggiran kota)
  2. Makin meningkatnya tuna karya (orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap)
  3. Masalah perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
  4. Lingkungan hidup tidak sehat, timbulkan kerawanan sosial dan kriminal

Sebenarnya, masalah seperti ini tidak akan terjadi jika pembangunan di negara ini merata. Selama ini banyak pembangunan hanya dilakukan di kota besar atau pusat kota saja, sedangkan pedesaan yang berada di pelosok sangat minim dilakukan pembangunan. Hal ini dapat mendorong warga desa untuk pergi ke kota besar terutama Jakarta.

Saya menghimbau kepada masyarakat desa yang ingin melakukan urbanisasi lebih baik membekali diri dengan kemampuan dan pengetahuan terutama 'softskill' dalam diri masyarakat agar tidak menambah pengangguran di perkotaan.

Kamis, 01 Oktober 2015

Tugas ISD : Masalah Sosial dalam Lingkungan Sekitar

Masalah Sosial adalah suatu keadaan atau situasi dimana terjadi perbedaan pendapat dan kesenjangan dengan situasi sebenarnya. Masalah Sosial terjadi di setiap jenjang lingkungan bermasyarakat baik itu masalah yang sepele hingga masalah yang penting. Dalam tugas ini, saya diharuskan mengamati kehidupan bermasyarakat yang sederhana yaitu di lingkungan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) saya.

1. Konflik Pribadi

Di lingkungan saya sendiri, jarang terjadi konflik antar warga karena adanya salah pengertian. Tetapi pernah sekali terjadi dihadapan saya masalah sosial ini. Pada waktu itu ada anak-anak kecil yang sedang main sepak bola di lapangan, kemudian ada kejadian si A tak sengaja mendorong B hingga jatuh dan sikunya agak dislokasi. B menangis dan teman-temannya, A dan saya dibantu oleh teman saya membopong dia ke rumahnya. Di rumahnya teman saya menjelaskan semua kejadiannya. Ibu B yang kesal dan marah sama A kemudian memarah-marahi A dan mungkin secara tidak sadar dia menempeleng kepala A. Kami berusaha menenangkan ibu B, tetapi dia tetap marah-marah. Si A kemudian lari pulang ke rumah dan sepertinya memberitahu ibunya. Ibu A kemudian datang ke rumah B dan disana terjadi sedikit keributan antara ibu A dan B. Keributan itu cukup mengundang perhatian tetangga. Saya dan teman saya mencoba melerai. Setelah cukup lama keributan antara ibu A dan ibu B, Pak RT datang melerai dibantu oleh tetangga lain. Kemudian Pak RT mengajak mereka berdua bermusyawarah. Saya dan teman saya menjelaskan semua kepada Pak RT dan Pak RT mencari jalan tengah dari permasalahan. Kemudian mereka berdua  berdamai dan ibu A mau bertanggung jawab dan ibu B meminta maaf atas kelakuannya.

2. Keamanan

Di lingkungan saya cukup sering terjadi kasus pencurian baik kendaraan maupun harta kekayaan. Kejadian paling terbaru di lingkungan saya adalah ketika ada ibadah keluarga di rumah tetangga saya tepat di belakang rumah saya. Ketika selesai melaksanakan ibadah, tiba-tiba  ada 2 motor yang hilang. Mereka kemudian melapor ke Pak RW, tapi Pak RW malah memarahi mereka karena menaruh motor di tempat yang memang cukup sepi. 

Yang kedua, ada kejadian pencurian hanya beberapa rumah dari rumah saya. Pada saat itu, pemilik rumah sedang mamanaskan motornya di luar dan ditinggal untuk mengambil barang yang ketinggalan. Hanya selang beberapa detik dia melihat ada 2 orang yang menaiki motornya dan mencoba membawa kabur. Dia sempat berteriak, namun pencuri itu membawa senjata api dan menembakkan peluru ke atas sebagai peringatan. Pemilik motor hanya pasrah melihat motornya hilang. 

Sejak saat itu kemanan di komplek saya ditingkatkan. semua akses masuk ditutup setelah jam 11 dan hanya gerbang masuk depan yang dibuka namun tetap dijaga. Ada 4 satpam yang menjaga ditambah warga masing-masing RT yang bergantian melakukan Ronda



Mungkin masih banyak masalah sosial yang terjadi di lingkungan saya, tetapi karena saya jarang bergaul maka dari itu hanya sedikit yang bisa saya sampaikan. Yang terpenting adalah masalah sosial dapat dicegah jika masyarakat mau memperhatikan dan kritis terhadap masalah tersebut. Masalah sosial mungkin akan selalu ada tetapi kita dapat meminimalisir dampak dan kemungkinan dari masalah sosial tersebut.